Kita untuk Indonesia

Enam puluh sembilan tahun yang lalu atas nama bangsa Indonesia, Ir. Soekarno memproklamirkan Indonesia menjadi sebuah negara yang bebas dan merdeka dari penjajahan.


Perjuangan melawan penjajah yang tak kenal menyerah tentunya dapat memberikan inspirasi yang banyak bagi bangsa Indonesia, khususnya diperuntukkan untuk kalangan muda, kalangan penerus tonggak kejayaan Sang Saka Merah Putih.

Bagi para mahasiswa seperti kita, momen ini dapat menjadi momen kebangkitan untuk menjadi mahasiswa yang lebih baik, lebih berguna bagi masyarakat sekitar dan bangsa Indonesia tentunya. Miris, jika melihat mahasiswa sekarang yang kebanyakan terlalu bersifat akademisi. Mementingkan nilai, mencari nilai setinggi-tingginya demi mendapatkan IPK yang tinggi pada selembar kertas transkrip nilai atau ijazah di akhir kuliahnya. Rugi jika kita menjadi mahasiswa seperti itu. Ingat, IPK hanya akan mengantarkan kita dalam bangku wawancara, titik. Selebihnya, kepemimpinan, kemampuan komunikasi, dan kemampuan analitiklah yang diperhitungan.

Sejatinya kita tidak hanya belajar dan mencari nilai. Bahkan ruang kuliah pun tidak hanya pada suatu ruang kelas di dalam gedung saja. Rung kelas mahasiswa meliputi lingkungan sekitarnya juga.  Mahasiswa adalah sekelompok pelajar yang memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri,  untuk maju, meraih masa depan bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi untuk kemajuan Republik Indonesia juga. Jadilah mahasiswa yang baru, mahasiswa yang menjadi bibit unggul Indonesia yang mampu memimpin bangsa ini juga.

Tanpa menganggap ringan mata kuliah yang ada, pelajaran atau mata kuliah itu memang penting. Namun, dengan memiliki kelebihan dibidang lain di atas rata-rata orang pada umumnya, itu akan menjadi poin tambahan bagi kita. Biarkan seorang mahasiswa menjadi aktivis juga. Baik aktivis di dalam kelas maupun luar kelas. Biarkan diri seorang mahasiswa belajar menjadi seorang pemimpin. Jangan menjadi mahasiswa rumahan atau hanya di kos-kosan,  atau mahasiswa kampus, namun kampusnya di ruang kelas saja, jangan menjadi mahasiswa seperti itu.

Jika salah satu dari kita masih bimbang, lihatlah Ir. Soekarno. Dia adalah akademisi teknik dan dia juga adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia. Mari kita renungankan dan mulai menanam semangat baru. Biarkan kita melihat masa kuliah kita dengan berkata, “Untung aku dulu tidak hanya duduk di ruang kelas mencari nilai”. Dan itu nanti akan membuat jalan kita ke depan jauh lebih lebar, dan jauh lebih menantang. Kita akan menemukan simpul-simpul keberhasilan yang akan mengikat hidup kita. Karena kita orang yang berhasil, karena kita orang Indoneisa, kita untuk Indonesia.

Dan ingat, kita juga akan menjadi bagian dari Indonesia dan dunia.  Beberapa tahun kedepan, kita akan turut andil menentukan arah kemajuan bangsa ini, menentukan kejayaan dan kehormatan bangsa ini di mata dunia. Indonesia membutuhkan orang-orang hebat yang mampu memimpin dan menentukan arah Republik ini. Masihkah kita egois untuk mementingkan cita-cita kita sendiri? Masihkah kita hanya menjadi kutu buku di ruang kelas? Hanya kita sendiri yang dapat menjawabnya. Jangan lupa kepada Ibu Pertiwi. Disinilah kita lahir, disinilah kita tumbuh menjadi pribadi hebat, disinilah sepatutnya kita mengabdi kepada Ibu yang telah membesarkan kita, Republik Indonesia. (adm)


Dirgahayu Indonesiaku, Jayalah Selalu. Kami mahasiswa Sistem Pembangkitan Energi ada untukmu. Karena kita untuk Indonesia. Merdeka !!!

0 komentar :