SPE Terlibat di Seminar Kebangsaan

Bersama-sama Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (BEM PENS), SPE ikut ambil andil dalam undangan Seminar Kebangsaan (6/2) yang diadakan di salah satu home stay di Surabaya. 

Pada kesempatan ini, SPE diundang atas nama Himpunan Mahasiswa Energi yang akan berkolaborasi dengan enam himpunan mahasiswa (HIMA) lain ditambah dengan BEM sebaga wakil dari PENS. PENS direncanakan akan berdampingan dengan ITS dalam seminar kali ini sebagai wakil suara dari elemen mahasiswa. Sayang, dari pihak ITS berhalangan hadir.

Seminar ini diadakan oleh Cahaya Negeri, anak organisasi dari FKPPI Jawa Timur yang bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (bakesbangpol) Jawa Timur dan Universitas Airlangga. Seminar yang bertemakan “Peran Pemuda dan Tokoh Masyarakat untuk Menumbuhkan Nasionalisme dalam Rangka Menjaga NKRI” ini diadakan dengan maksud untuk membuka mata mahasiswa dan tokoh masyakarat mengenai kondisi aktual Republik Indonesia.

Terdapat dua materi dalam seminar ini. Materi pertama disampaikan oleh Bapak Budi dari Bakesbangpol Jawa Timur. Beliau menyampaikan tentang urgensitas arus globalisasi terhadap NKRI. “Globalisasi di era sekarang ini sangatlah bisa menimbulkan krisis jika Indonesia tidak memiliki filter yang kuat dan jernih. Apabila tidak memiliki filter, krisis energi, ekonomi, dan bahkan krisis moral anak bangsa sudah pasti tidak terelakan”, sepintas inti penyampaian beliau.

Disela-sela transisi pemateri, sempat diisi review sejarah yang dipandu oleh Bapak Soeryadi Setiawan. Beliau adalah alumnus pejuang kemerdakaan Republik Indonesia. Meskipun sudah berusia 74 tahun, beliau tetaplah semangat menyampaikan sejarah-sejarah yang terjadi secara detail tempat, tanggal dan kronologi kejadian. Ada beberapa poin yang sangat beliau perhatikan, yakni perobekan bendera Republik Indonesia bukanlah tanggal 10 November, melainkan jauh beberapa hari sebelumnya tepatnya tanggal 19 Oktober 1945. Kemudian beliau juga menyampaikan alasan tanggal 10 November dikatakan sebagai hari pahlawan.

Materi kedua disampaikan oleh salah satu dosen Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Universitas Airlangga (Fisip-UA), yakni Bapak Bambang Budiono. Beliau menyampaikan materi tentang hal-hal yang menggerakkan patriot bangsa memperjuangkan bangsa Indonesia. Bahasan yang detail dan santai membuat seminar semakin menarik. Fakta-fakta lapangan pun terangkat dengan tampilan data yang mengejutkan. Tiga poin penting yang perlu diperhatikan bangsa ini, dominasi politik, eksploitasi ekonomi, dan penetrasi kebudayaan di era proxy war saat ini

Dengan adanya seminar kebangsaan ini, rasa nasionalisme diharapkan dapat tumbuh mengakar dan berbuah manis bagi bangsa Indonesia kedepannya. Sebagai mahasiswa teknik, diharapkan tidak hanya menjadi engineer semata. Namun, jadilah seorang engineer yang memiliki visi politik seperti founding father bangsa ini, Ir. Soekarno. (adm)

0 komentar :